Senin, 22 November 2010

Lokasi Festival Sepeda Onthel Noesantara, Cirebon 4-5 Desember 2010

Area Klithikan (Menggunalkan Tenda)

Area Parkir (LUAS)

Foto Bersama Panpel Saat Meninjau Tempat

Gedung Aula Untuk Akomodasi -Full AC

Gedung Negara

Koridor Antar Gedung

Lobby Halaman Belakang

Musholla

Taman Belakang

Tampak Depan

Tampak Samping

Tennis Indoor Untuk Akomodasi 2

Toilet 

Parkir Depan

Jumat, 29 Oktober 2010

UNDANGAN FESTIVAL SEPEDA ONTHEL NOESANTARA

Kepada Yth :
Paguyuban / Pecinta Onthel Se-Nusantara.

Salam Sejahtera ....
Kami Cirebon Penggemar Onthel ( CEPOT ) mengundang rekan-rekan se-Nusantara untuk dapat hadir pada acara : THE LEGEND IS BACK yang akan di selengarakan pada tanggal 4-5 Desember 2010 bertempat di GEDUNG NEGARA (Gedung Bakrowil) di jalan Siliwangi - Cirebon.

Kegiatan meliputi :
  1. Saresehan.
  2. Pameran Sepeda Onthel.
  3. Wisata Religi ke Makan Sunan Gunung Jati.
  4. Reli wisata sepeda onthel mengunujung : Keraton Kesepuhan dan Objek lainya yang ada di Kota Cirebon.
  5. Pagelaran Seni dan Budaya : Tari topeng, tajoeb, Barangsai, Sintren, dan Musik Cirebonan.
  6. Tradisional Kuliner.
  7. Bazar Batik.
  8. Khlitikan.
  9. Penanaman Pohon Langka.
  10. Pesta Kembang Api.
Keterangan Lainnya :
 1. Registrasi pendaftaran Rp. 20.000,-
     Mendapatkan : Tanda Peserta , Kupon Kuliner 2x
     Pin dan Piagam Penghargaan.
     C.P : Heri (085224823155) atau  Jojo (081324517070)
 2. Kaos Event Rp. 50.000,-
     C.P : Dian Novianto (08978888645)
 3. Khlitikan (Onderdil Sepeda Onthel)
     C.P : Arif (08562145155) atau Slamet (081322788750)
 4. Tempat Istirahat (Tidur) di GOR untuk laki-laki dan Ruangan Serba Guna untuk Wanita.
     Apabila menghendaki Hotel atau Losmen
     C.P : Adi Banteng (083824047915)

Pembayaran dapat di lakukan melalui :
Bank           : MUAMALAT INDONESIA - Cabang Cirebon.
No. Rek.     : 011 274 8340
A.N             : Budiarjo

Informasi :
  • H.Amir : 081911300005
  • Taufik   : 081320773903
  • H.Wowon : 08122202029
  • Santo : 081321590005

SUSUNAN ACARA :
Sabtu, 4 Desember 2010 :
08.00 - 09.00 WIB  : Persiapan
09.00 - 17.30 WIB  : Penyambutan / Registrasi Pesrta
17.30 - 19.30 WIB  : Istirahat
19.30 - 22.00 WIB  : - Saresehan
                                  - Pagelaran Seni dan Budaya : Tari Topeng , Tajoeb , dan Sintren.
                                  - Tukar Menukar Cenderamata
22.00 - 24.00 WIB  : Wisata Religi ngonthel ke Makan Sunan Gunung Jati
24.00 -           WIB  : Pesta Kembang Api

Minggu, 5 Desember 2010 :
07.00 - 08.00 WIB  : Persiapan
08.00 - 10.00 WIB  : Ngonthel Bareng, Menyususri Kota Cirebon , Start dari Gedung Negara
                                  Istirahat di Keraton Kesepuhan
10.00 - 11.00 WIB  : Saresehan Bersama Soeltan Cirebon : " Soeltan Arif Natadiningrat, SE. MM.
11.00 - 14.00 WIB  : Melanjutkan ngonthel menyusuri objek wisata lainya dan Finis di Gedeng Negara.
                                  Hiburan : 1. Barongsai
                                                 2. Musik Cirebonan
                                                 3. Penanaman Pohon Langka
                                                 4. Door Prize
                                                 5. Foto Bersama
14.00 -                     : Penutupan.


Catatan :
Acara yang berlangsusng selama kegiatan festival :
Tradisional  Kuliner , Bazar  Batik, Khlitikan dan Pameran Sepeda Onthel.

Ketua Umum      : H. Amir Tsani, SE.
Ketua Pelaksana : H.Soekowono. S,Sos.
Sekertaris           : Drs. M. Taoefiq Noerrohim.


SALAM ONTHELIS.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon



Assallamualaikum...wr.wb.
Salam Onthel
Masjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di Jalan Keraton Kasepuhan No. 43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, tepatnya berada di sebelah barat alun-alun Keraton Kasepuhan. Masjid ini merupakan masjid tertua di Cirebon yang dibangun sekitar tahun 1480 M. Pembangunan masjid ini semasa dengan Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Nama masjid ini diambil dari kata “sang” yang bermakna keagungan, “cipta” yang berarti dibangun, dan “rasa” yang berarti digunakan. Selain dikenal dengan nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa, masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Cirebon.

Konon, pembangunan masjid ini melibatkan sekitar 500 orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon sendiri. Dalam pembangunannya, Sunan Gunung Djati menunjuk Sunan Kalijaga sebagai arsiteknya. Selain itu, Sunan Gunung Djati juga memboyong Raden Sepat, arsitek Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan masjid tersebut.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa terdiri dari dua ruangan, yaitu beranda dan ruangan utama. Untuk menuju ruangan utama, terdapat sembilan pintu, yang melambangkan Wali Songo.

Keistimewaan dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa dapat dilihat dari arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon. Selain itu, atap Masjid tidak memiliki memolo berupa kubah, sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di Pulau Jawa. Konon, dahulunya masjid ini punya kubah. Namun, saat azan pitu (tujuh) shalat Subuh digelar untuk mengusir Aji Menjangan Wulung, kubahnya tersebut pindah ke Masjid Agung Banten yang sampai sekarang masih memiliki dua kubah. Karena cerita tersebut, sampai sekarang setiap shalat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa digelar azan pitu. Yakni, azan yang dilakukan secara bersamaan oleh tujuh orang muazin berseragam serba putih.

Pada bagian mihrab masjid, pengunjung dapat melihat ukiran berbentuk bunga teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Selain itu, di bagian mihrab juga terdapat tiga buah ubin bertanda khusus yang melambangkan tiga ajaran pokok agama, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Konon, ubin tersebut dipasang oleh Sunan Gunung Djati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga pada awal berdirinya masjid.

Di beranda samping kanan (utara) masjid, terdapat sumur zam-zam atau banyu cis Sang Cipta Rasa yang ramai dikunjungi orang, terutama pada bulan Ramadhan. Selain diyakini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sumur yang terdiri dari dua kolam ini juga dapat digunakan untuk menguji kejujuran seseorang.

Berikut beberepa photo tentang masjid ini.
TAMPILAN EKSTERIOR :














TAMPILAN RUANG SHOLAT UTAMA :










 

Jumat, 08 Oktober 2010

Menikmati Wisata Budaya di Kota Cirebon


Cirebon - Kota yang terletak di dekat perbatasan Jawa Tengah ini memiliki beberapa obyek wisata yang menarik untuk dilihat, khususnya peninggalan-peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan syiar Islam yang dilakukan oleh salah satu tokoh Wali Songo, Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati.

Sebut saja misalnya empat keraton yang hingga saat ini masih berdiri dengan kokoh, yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon yang memiliki arsitektur gabungan dari berbagai elemen kebudayaan termasuk Islam dan unsur-unsur arsitektur Belanda.




Ada pula situs peninggalan sejarah kejayaan Islam masa lampau, Tamansari Gua Sunyaragi atau Gua Sunyaragi, yang merupakan sebuah kompleks bangunan yang menempati areal seluas 1,5 ha. Tempat ini dulu merupakan tempat peristirahatan, tempat menyepi, bertapa dan merupakan tempat rekreasi bagi Sultan Kasepuhan dan kerabatnya.




Kota Cirebon juga menjadi salah satu kota pelabuhan terpenting di pantai utara Jawa setelah Jakarta dan Semarang. Disini akan dijumpai pelabuhan Cirebon Pelabuhan yang memiliki peran strategis dalam hal perdagangan sejak masa Sunan Gunung Djati masih berkuasa. Kapal-kapal asing yang mengangkut barang-barang niaga dari dan ke luar negara, pernah meramaikan pelabuhan ini. Pemandangan itu pun masih kita temui hingga saat ini. Bila kita berjalan-jalan di sore hari, maka akan kita saksikan puluhan kapal-kapal besar tengah bersandar di dermaga.



Selain itu Cirebon telah lama dikenal sebagai pusat penghasil kain batik, terutama Batik Trusmi. Dan kota ini juga terkenal dengan kesenian tari topeng dan musik tarling yang menggabungkan suara gitar, suling dan suara manusia dalam perpaduan yang harmonis.





Cara Mencapai Daerah ini :

Anda dapat mencapai daerah ini dengan menggunakan bus, kereta api maupun kendaraan pribadi.

Tempat Menginap :

Di Cirebon banyak terdapat tempat penginapan mulai dari hotel non bintang hingga hotel berbintang dengan beragam fasilitas dan variasi tarif yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda.

Tempat Bersantap

Jika Anda datang ke Cirebon, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan Nasi Jamblang yaitu nasi putih yang penyajiannya dibungkus dengan daun jati sehingga membuat nasi putih itu terasa berbeda. Apalagi bila dibungkus dalam keadaan hangat. Nasi Jamblang dapat disantap dengan beraneka ragam lauk pauk.Lokasi tenda nasi jamblang paling top berada di depan, Grage Mal, ujung jalan raya Tentara Pelajar. Selain Nasi Jamblang, masih ada Empal Gentong dan Nasi Lengko, yaitu nasi yang disajikan dengan campuran lauk, seperti rebusan toge, tahu, tempe goreng yang disiram dengan halusan bumbu kacang.

1.Nasi Jamblang


2.Empal Gentong

3.Tahu Gejrot

4.Nasi Lengko

Yang Dapat Anda Lihat atau Lakukan :

• Berziarah ke makan Sunan Gunung Jati

• Memancing di tepi Pelabuhan Cirebon

• Menyaksikan kesenian tari topeng dan musik tarling


• Menyaksikan acara budaya seperti Grebeg Maulud yang diadakan setiap tahunnya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.


• Mengunjungi keraton-keraton di Cirebon


Buah Tangan

Sejak dulu Cirebon terkenal dengan sebutan Kota Udang, maka dari itu kurang lengkap rasanya apabila Anda tidak membeli oleh-oleh makanan khas yang terbuat dari udang seperti kerupuk udang, terasi, kecap sampai abon yang terbuat dari udang maupun ikan asin dan lain-lain. Jika Anda mengincar batik Cirebon sebagai oleh-oleh Anda, maka Anda bisa mengunjungi Desa Trusmi, sekitar 5 kilometer dari kota Cirebon. Anda juga bisa berburu kerajinan tangan seperti topeng khas Cirebon

1.Kerupu Udang

2.Terasi



Tips

• Udara di Cirebon hampir sama dengan kota pelabuhan lainnya di Indonesia, untuk itu lengkapi diri Anda dengan topi, kacamata dan payung.

• Kenakanlah pakaian yang nyaman untuk digunakan dan menyerap keringat